Jumat, 18 November 2011

tugas MSD (Managemen sumber daya manusia)

BAB I PENDAHULUAN
Ternak mempunyai peran dan fungsi yang sangat kompleks dalam kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia. Sebelum dekade 1970-an, sebagian besar petani memelihara ternak secara sambilan dan hanya sebagian kecil sebagai produsen.
Perkembangan ekonomi dan arus global telah mendorong masyarakat mengonsumsi daging, telur, dan susu lebih banyak. Peluang ini oleh perusahaan multinasional telah direbut dengan memasukkan produk yaitu susu dan daging, inovasi industri yaitu ayam ras, industri pengolahan susu, dan bibit. Kondisi ini menyebabkan perkembangan industri peternakan sangat bergantung pada impor bibit, pakan yaitu kedelai, jagung, tepung ikan, MBM, maupun teknologi pengolahan dan pemasaran (susu). Hal ini berdampak secara langsung maupun tidak langsung perkembangan usaha peternakan rakyat secara perlahan tapi pasti terhambat atau tergusur peranannya, selain itu usaha peternakan semakin tidak mandiri dan rentan terhadap perubahan globalndan margin per satuan unit usaha ternak semakin kecil. Inovasi impor dan efisiensimenuntut ketersediaan modal dan peningkatan skala usaha, yang ternyata sulit digapai oleh peternak kecil atau petani tradisional yang biasanya miskin, sedangkan di multinasional perusahaan ternak kita mengambil contoh PT. Wonokoyo Jaya. Perusahaan yang berkecimpung di dunia petrnakan mulai dari pakan ternak, obat, ayam pedaging ayam ras, dll.
Dalam dunia industri hal terpenting adalah people atau sosial yaitu dalam kegiatan bisnis faktor manusia adalah faktor yang sangat penting, antara lain sebagai tenaga kerja, investor, dan customer.  




BAB II PERUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana prosedur pengadaan seleksi tenaga kerja digunakan secara tepatdan efektif untuk memaksimalkan pencapaian tujuan?
2.      Cara apa yang dipandang untuk meningkatkan, memelihara atau mempertahankan serta mengawasi sumber-sumber tenaga kerja?
3.      Bagaimana menetapan peran dan mengevaluasi prilaku agar tercapai tujuan perusahaan?


BAB III PEMBAHASAN
Pada proses pengadaan seleksi tenaga kerja dalam industri sebelum terdapat perencanaan terhadap tenaga kerja yang dibutuhkan oleh industri tersebut, kemudian bisa di lakukan penarikan tenaga kerja dengan suatu sistem tertentu dalam perusahaan yang sebelumna dilakukan proses seleksi tenaga kerja, dan penempatan kerja bisa dilakukan. Adapun rinciannya sebagai berikut :
1.      Perencanaan Tenaga Kerja
Perencanaan tenaga kerja merupakan penentuan kuantitas dan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan oleh suatu industri dan cara memenuhinya. Penentuan kuantitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu time motion study dan peramalan tenaga kerja. Sedangkan penentuan kualitas dapat dilakukan dengan Job Analysis. Job Analysis terbagi menjadi dua, yaitu Job Description dan Job Specification / Job Requirement. Tujuan Job Analysis bagi perusahaan yang sudah lama berdiri yaitu untuk reorganisasi, penggantian pegawai, dan penerimaan pegawai baru.

2.      Penarikan Tenaga Kerja
Penarikan tenaga kerja diperoleh dari dua sumber, yaitu sumber internal dan sumber eksternal. Sumber internal yaitu menarik tenaga kerja baru dari rekomendasi karyawan lama dan nepotisme, berdasarkan sistem kekeluargaan, misalnya mempekerjakan anak, adik, dan sebagainya. Keuntungan menarik tenaga kerja dari sumber internal yaitu lowongan cepat terisi, tenaga kerja cepat menyesuaikan diri, dan semangat kerja meningkat. Namun kekurangannya adalah menghambat masuknya gagasan baru, terjadi konflik bila salah penempatan jabatan, karakter lama terbawa terus, dan promosi yang salah mempengaruhi efisiensi dan efektifitas. Tujuan menarik tenaga kerja dari sumber internal adalah untuk meningkatkan semangat, menjaga kesetiaan, memberi motivasi, dan memberi penghargaan atas prestasi. Sumber eksternal yaitu menarik tenaga kerja baru dari lembaga tenaga kerja, lembaga pendidikan, ataupun dari advertising, yaitu media cetak dan internet. Keuntungan menarik tenaga kerja dari sumber eksternal adalah dapat meminimaslisasi kesalahan penempatan jabatan, lebih berkualitas dan memperoleh ide baru/segar. Namun kekurangannya adalah membutuhkan proses yang lama, biaya yang cukup besar, dan rasa tidak senang dari pegawai lama. Tujuan menarik tenaga kerja dari sumber eksternal adalah untuk memperoleh gagasan/ide baru dan mencegah persaingan yang negatif.

3.      Seleksi Tenaga Kerja
Ada lima tahapan dalam menyeleksi tenaga kerja, yaitu seleksi administrasi, tes kemampuan dan psikologi, wawancara, tes kesehatan dan referensi (pengecekan). Terdapat dua pendekatan untuk menyeleksi tenaga kerja, yaitu Succecive Selection Process dan Compensatory Selection Process. Succecive Selection Process adalah seleksi yang dilaksanakan secara bertahap atau sistem gugur. Compensatory Selection Process adalah seleksi dengan memberikan kesempatan yang sama pada semua calon untuk mengikuti seluruh tahapan seleksi yang telah ditentukan.

4.      Penempatan Tenaga Kerja
Penempatan tenaga kerja adalah proses penentuan jabatan seseorang yang disesuaikan antara kualifikasi yang bersangkutan dengan job specification-nya. Indikator kesalahan penempatan tenaga kerja yaitu tenaga kerja yang tidak produktif, terjadi konflik, biaya yang tinggi dan tingkat kecelakaan kerja tinggi.

Tenaga kerja dalam suatu industri harus di pelihara untuk mencapai tujuan dari stiap industri tersebut. Dalam hal ini dimana untuk memperoleh tujuan tersebut upaya yang dilakukan adalah meningkatkan semua pegawai baik sebagai pelaksana maupun para pimpinan untuk meningkatkan pengetahuan sebagai dasar pengembangan dan berguna untuk kualitas pegawai di suatu industri. Hal tersebut diarahkan pada :
1.      Pengembangan profesi
Dalam hal ini tenaga kerja diberikan pendidikan dan pelatihan sesuai bidangnya masing-masing, sehingga benar-benar ahli. Diklat ini dilakukan dengan tujuan menciptakan tenaga-tenaga spesialis dan profesional. Dan pendidikan ini harus diikuti oleh seluruh berkesinambungan, sedangkan pendidikan melekat merupakan tanggung jawab atasan langsung masing-masing
2.      Pengembangan Manajerial
Sebagai langkah kesinambungan pengembangan profesi dilanjutkan para pimpinan dimulai dari tingkat yang paling bawah (first level management) sampai dengan tujuan untuk menciptakan pimpinan dan manajer yang handal. Dan pengembangan diklat manajerial diarahkan pada perencanaan strategi perusahaan baik bisnis/pemasaran, keuangan, teknologi, SDM maupun pengawasan sehingga para manajer benar-benar ahli dibidangnya dan menjadi pimpinan yang berwawasan ke depan dan berjiwa wira usaha.
Dengan pola pengembangan tersebut diharapkan dapat membentuk SDM profesional dan berjiwa wirausaha. Dalam hal ini terbentuk suatu pengakuan tenaga kerja dalam suatu industri baik secara keahlian maupun secara kekeluargaan kemudian secara tidak langsung terbentuk kedisiplinan dan etos kerja yang kuat sehingga dapat mempermudah untuk pencapaian tujuan dalam suatu industri.
Perlu adanya pembinaan karier secara terpadu yang dapat mendorong dan menumbuhkan semangat serta etos kerja kepada para karyawan, dan selain itu tidak dianggap sebagai bawahan namun diperlakukan sebagai mitra kerja. Sehingga semua potensi dapat dikembangkan dan akhirnya timbul rasa memiliki terhadap perusahaan itu tinggi, walaupun tanpa disuruh, dipaksa untuk bekerja lebih giat, karena sudah termotivasi.
Selain hal diatas, sebagai pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia perlu perencanaan yang terprogram dengan mantap. Karena perencanaan merupakan hal yang sangat penting dalam pembinaan sumber daya manusia, maka perencanaan SDM disusun untuk menjamin kebutuhan akan tenaga kerja tetap terpenuhi secara konstan dan memadai. Perencanaan demikian ini dapat dicapai melalui analisis kebutuhan ketrampilan, lowongan kerja serta perluasan dan penciutan unit-unit (perampingan) organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Penetapan peran dan mengevaluasi prilaku adalah hal yang sangat penting agar tercapai tujuan perusahaan, hal tersebut dimulai dari proses controling dalam suatu industri apakah sudah mencapai tujuan? Apakah ada penyimpangan untuk memperoleh suatu tujuan? Apakah sudah terpenuhi kata efektif dan efisien dalam mencapai suatu tujuan? Jika hal tersebut belum tercapai maka perlu ada evaluasi untuk memperoleh suatu strategi dalam mencapai tujuan. Evaluasi tersebut perlu adanya penerapan terhadap tenaga kerja. Hal tersebut memerlukan rencana strategis organisasi yang meliputi strategi dasar, sasaran-sasaran terperinci, tujuan-tujuan dan taktik-taktik untuk mewujudkan strategi terhadap tenaga kerja yang tidak memberatkan kebutuhan tenaga sehingga menghindari konfik yang biasanya terjadi jika kebijakan perusahaan bertentangan dan memberatkan tenaga kerja.
Diperlukan sosialisasi tujuan perusahaan untuk mencapai efektifitas pemanfaatan tenaga kerja maka disusunlah rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang dengan menentukan skala kebutuhan tenaga kerja sesuai program yang telah ditetapkan.

Adapun Perusahaan yang kita gali lebih dalam mengenai ketenagakerjaan adalah PT. Wonokoyo Jaya (perusahaan peternakan).
PT. Wonokoyo Jaya membangun relasi dengan perguruan tinggi diseluruh indonesia untuk merekrut tenaga kerja, pada proses seleksi tenaga kerja baru PT. Wonokoyo mengundang lulusan dari Perguruan tinggi untuk mengikuti seleksi tersebut hal ini bertujuan pemilihan yang di peroleh lebih akurat. Dalam seleksi tersebut PT. Wonokoyo memperkenalkan profil perusahaan, budaya kerja dan sekaligus lingkungan kerja, hal ini bertujuan untuk pengenalan dini terhadap perusahaan. Setelah tahap seleksi tahap selanjutnya adalah program orientasi yang wajib di ikuti oleh semua kariawan yang sudah di terima oleh PT.Wonokoyo, hal ini bertujuan agar pare tenaga kerja baru dapat menyesuaikan diri dengan cepat sehingga keefektifan untuk mencapai tujuan perusahaan tidak terhambat.
PT. Wonokoyo mempunyai cara yang unik untuk meningkatkan, memelihara atau mempertahankan serta mengawasi sumber-sumber tenaga kerjanya yaitu dengan mengadakan program-program sebagai berikut :
PELATIHAN HYPNOSELLING
           Hypnoselling adalah seni dan keterampilan berkomunikasi sehingga para sales people (tenaga penjualan) dapat memaksimalkan kemampuan persuasif dan negosiasi mereka. Dengan demikian dapat memaksimalkan hasil penjualan. Dan, yang lebih penting lagi menjadikan pembeli setia sehingga terjadi repeat order.

PENTINGNYA MENGELOLA KECERDASAN EMOSIONAL DALAM DUNIA KERJA
 Di Wonokoyo kegiatan tersebut dikenal dengan NEWS (New Employee Warming-Up on Saturday). Acara ini selalu diadakan pada hari Sabtu bagi para karyawan yang telah memasuki masa kerja 3 bulan. Pada masa awal bekerja, umumnya perusahaan menyelenggarakan program orientasi bagi para karyawannya. Di awal acara, peserta mendapatkan pengenalan profil dan budaya kerja perusahaan. Untuk menyegarkan pikiran, maka peserta diberi latihan tes wawasan dan pengetahuan tentang perusahaan. Tes dilakukan di awal dan akhir acara. Selain itu, di sela-sela acara peserta diajak bermain dan terakhir acara ditutup dengan joget bersama
Cara dari PT. Wonokoyo untuk menetapan peran dan mengevaluasi prilaku agar tercapai tujuan perusahaan yaitu dengan menerapkan dan mensosialisasikan selogan dan perinsip kerja.                         
BUDAYA KERJA
WONOKOYO GROUP

http://www.wonokoyo.co.id/images/arrow.gif
Memperkokoh Organisasi Perusahaan dan SDM
http://www.wonokoyo.co.id/images/arrow.gif
Menerapkan Manajemen Farm yang Profesional
http://www.wonokoyo.co.id/images/arrow.gif
Menjaga Mutu Produk
http://www.wonokoyo.co.id/images/arrow.gif
Research & Development
http://www.wonokoyo.co.id/images/arrow.gif
Memprioritaskan Pelayanan Pelanggan



                                      



KESIMPULAN
Dalam dunia industri hal terpenting adalah people atau sosial yaitu dalam kegiatan bisnis faktor manusia adalah faktor yang sangat penting, antara lain sebagai tenaga kerja, investor, dan customer. prosedur pengadaan seleksi tenaga kerja digunakan secara tepat dan efektif merupakan hal yang sangat penting untuk memaksimalkan pencapaian tujuan yaitu dengan cara perencanaan tenaga kerja, penarikan tenaga kerja, seleksi tenaga kerja, dan penempatan tenaga kerja.
Cara yang dilakukan perusahaan  untuk meningkatkan, memelihara atau mempertahankan serta mengawasi sumber-sumber tenaga kerja merupakan suatu hal perlu di lakukan untuk mempertahankan kinerja dari setiap tenaga kerja sehingga tercipta kata optimal, efisen, dan efektif untuk mencapai suatu tujuan
menetapan peran dan mengevaluasi terhadap prilaku tenaga kerja merupakan ujung tombak untuk melakukan suatu perubahan-peruhan dalam industri, hal tersebut dimulai dari proses controling dalam suatu industri yang mengkaji tujuan perusahaan melalui strategi yang belum efisien dan efektif sehingga tercipta kata efektif dan efisien agar tercapai tujuan perusahaan.

Sumber :
www.wonokoyo.co.id/ (rabu,28 september 2011)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar