Pemanfaatan Singkong pada Pembuatan
Vegs Pizza
Ria Susanti, Hardi Junaedi, Rafik Kurniawan, Isna Anjumi, Ayu Kuswandari, Irma Lilik Inayati, Mega Nur Pratiwi, Trismita Widyasari, Moh Hidayatullah, Muhammad Agil Muharom.
Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
Abstraks
Indonesia merupakan penghasil singkong terbesar setelah pantai gading. Singkong merupakan suatu komoditas yang di gemari oleh masyarakat. Tetapi blakangan ini muncul banyak variasi inovasi dari produk olahan singkong. Vegs pizza yaitu kepanjangan dari vegetarian pizza yang dibuat dari bahan baku pizza dengan tujuan konsumen penggemar pizza tapi takut terhadap kolestrol. Pada pembuatan kulit vegs pizza di gunakan dua metode yaitu dengan menggunakan getuk dan membuat dengan parutan singkong. Hasil dengan metode getuk adalah tekstur dari kulit kurang kuat atau rapuh. Sedangkan dari parutan singkong mempunyai tekstur yang kuat dan tidak mudah rapuh sehingga cocok untuk kulit.pada metode ke duamenggunakan variasi 75% parutan singkong dan 25% terigu, yang mempunyai kerenyahan, tekstur, rasa, aroma, efisien dan harga lebih baik dibandingakan dengan variasi lain. Setelah membuat kulit vegs pizza, kemudian membuat toping vegs pizza yaitu berupa sayur-sayuran dan buah buahan. Vegs pizza di bandingkan dengan produk di pasaran tidak jauh berbeda dalam hal tekstur, rasa, aroma. Tetapi mempunyai kelebihan dalam hal harga yang lebih ekonomis, dan kandungan gizi dengan non-kolesterol walaupun kandunggan proteinnya lebih rendah. Keyword :singkong vegs pizza
I. PENDAHULUAN
Ketela pohon yang dalam bahasa Latin adalah Manihot utilissima pertama kali dikenal di Amerika Selatan. Ketela pohon juga dikenal sebagai singkong atau ubi kayu yang mana pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh bangsa Portugis. Singkong yang dalam bahasa Inggris bernama Cassava adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya digunakan sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat
Umbi akar singkong banyak mengandung sianida pada keadaan mentah. Umbi yang rasanya manis paling sedikit mengandung 20 mg HCN dan 50 kali lebih banyak daripada umbi yang rasanya pahit per kilogram umbi akarnya yang masih segar. Untuk menurunkan kadar racunnya maka diperlukan proses pemasakan yang baik(sitasi,2007)
Singkong menjadi salah satu komoditas pangan yang favorit di masyarakat Indonesia sebagai makanan pengganti nasi dan juga makanan-makanan olahan lain. Karena digemari oleh masyarakat, kini semakin banyak diproduksinya singkong atau singkong di Indonesia. Pada tahun 2008 Indonesia menjadi negara terbesar keempat penghasil singkong di dunia. Dengan melihat produksi singkong yang melimpah, singkong memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan menjadi produk olahan yang memiliki nilai tambah dan bermutu tinggi. Dengan demikian kita dapat mengembangakan produk lokal menjadi produk olahan dengan kualitas internasional. Singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat, arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin B dan amilum.
Dengan kandungan gizi pada singkong yang banyak terutama kandungan karbohidratnya, saat ini mulai banyak makanan yang menggunakan singkong sebagai bahan bakunya. Tepung Singkong juga mulai banyak digunakan sebagai pengganti tepung terigu untuk pembuatan kue, mie, dan lain sebagainya.
Bahan utama pada Vegs Pizza adalah singkong. Kandungan Nutrisi Singkong per 100 gram porsi makanan adalah sebagai berikut :
Air 59.68 g
Energi 160 kcal
Energi 669 kj
Protein, 1.36 g
Total lemak, 0.28 g
Karbohirat, 38.05 g
Serat, 1.8 g
Ampas, 0.62 g
Energi 160 kcal
Energi 669 kj
Protein, 1.36 g
Total lemak, 0.28 g
Karbohirat, 38.05 g
Serat, 1.8 g
Ampas, 0.62 g
Mineral
Kalsium, 16 mg
Besi, 0.27 mg
Magnesium 21 mg
Fosfor 27 mg
Kalium 271 mg
Natrium 14 mg
Seng, 0.34 mg
Tembaga, 0.1 mg
Mangan, 0.384 mg
Selenium, 0.7 mg
Besi, 0.27 mg
Magnesium 21 mg
Fosfor 27 mg
Kalium 271 mg
Natrium 14 mg
Seng, 0.34 mg
Tembaga, 0.1 mg
Mangan, 0.384 mg
Selenium, 0.7 mg
Vitamin
Vitamin C, asam ascorbic 20.6 mgThiamin, 0.087 mg
Riboflavin, 0.048 mg
Niacin, 0.854 mg
Pantothenic, 0.107 mg
Vitamin B-6, 0.088 mg
Folate, 27 mcg
Vitamin B-12, 0 mcg
Vitamin A, 25 IU
Vitamin A, RE, 2 mcg_RE
Vitamin E, 0.19 mg_ATE
Lemak
Saturated, 0.074 gUnsaturated, 0.075 g
polyunsaturated 0.048 g
Kolesterol 0 mg
Asam Amino
Tryptophan, 0.019 g
Threonine, 0.028 g
Isoleucine, 0.027 g
Leucine, 0.039 g
Lysine, 0.044 g
Methionine, 0.011 g
Cystine, 0.028 g
Phenylalanine, 0.026 g
Tyrosine, 0.017 g
Valine, 0.035 g
Arginine, 0.137 g
Histidine, 0.02 g
Alanine, 0.038 g
Asam Aspartic, 0.079 g
Asam Glutamic, 0.206 g
Glycine, 0.028 g
Proline, 0.033 g
Serine, 0.033 g
Threonine, 0.028 g
Isoleucine, 0.027 g
Leucine, 0.039 g
Lysine, 0.044 g
Methionine, 0.011 g
Cystine, 0.028 g
Phenylalanine, 0.026 g
Tyrosine, 0.017 g
Valine, 0.035 g
Arginine, 0.137 g
Histidine, 0.02 g
Alanine, 0.038 g
Asam Aspartic, 0.079 g
Asam Glutamic, 0.206 g
Glycine, 0.028 g
Proline, 0.033 g
Serine, 0.033 g
Salah satu produk makanan yang menggunakan tepung terigu sebagai bahan baku adalah pizza. Pizza adalah salah satu makanan populer yang berasal dari Italia dan pertama kali dikenal pada abad 16 di Napoli. Pizza terbuat dari adonan tepung terigu yang diputar-putar hingga megar dan tipis seperti kain kemudian di letakkan diatas loyang, diberi topping atau bahan tambahan kemudian dipanggang.
Di Indonesia sendiri, pizza cukup populer terutama bagi kalangan menengah ke atas yang memiliki cukup banyak uang. Hal ini karena harga pizza memang cukup mahal bagi kalangan masyarakat kalangan bawah. Penggunaan bahan-bahan impor sebagai bahan pizza ini yang membuat harga pizza mahal. Dengan mencoba membuat sebuah kreasi pizza menggunakan bahan-bahan yang tidak perlu impor kita dapat menekan biaya produksi.
Di sisi lain, dengan melihat potensi pada singkong yang bisa digunakan sebagai pengganti tepung terigu maka pada percobaan kali ini akan dibuat pizza dengan bahan baku utama singkong sebagai pengganti tepung terigu. Kelebihan pizza berbahan baku singkong ini adalah harganya yang murah karena menggunakan produk lokal. Dengan begitu tidak hanya masyarakat kalangan atas saja yang bisa menikmati pizza akan tetapi juga masyarakat kalangan bawah.
Selain melakukan inovasi dengan membuat pizza menggunakan singkong sebagai bahan baku utamanya, dalam percobaan ini juga digunakan bahan-bahan nabati untuk membuat toppingnya. Topping pizza yang biasanya terbuat dari daging dan keju diganti dengan buah-buahan dan sayuran.
Adapun tujuan dari pembuatan pizza berbahan baku singkong dan dengan topping buah-buahan dan sayuran ini adalah sebagai alternatif bagi orang-orang yang suka dengan pizza tetapi takut akan kolesterol. Dengan nama Vegs Pizza maka diharapkan konsumen akan mengetahui bahwa pizza ini memang cocok untuk para vegetarian dan penikmat lain di mana nama “Vegs” diambil dari kata “vegetarian”.
II. METODE KERJA
1. Bahan
· Singkong
· Gula pasir
· Pandan
· Vanili
· Air
· Nangka
· Stroberi
· Susu
· Selada
· Margarin
2. Alat
· Oven
· Penumbuk / penghalus
· Blender
· Loyang / cetakan
· Pisau
· Wadah
· Pemarut
3. Cara Membuat Pasta Sigkong
· Singkong dikupas kemudian di cuci hingga bersih, kemudian direbus sampai matang.
· Apabila telah matang diangkat kemudian dihaluskan hingga menjadi adonan kering.
· Adonan kering singkong dicampur dengan gula, susu, sirup, dan air secukupnya lalu diblender.
4. Cara Membuat crust pizza dengan menggunakan parutan singkong.
· Singkong dikupas kemudian dicuci sampai bersih.
· Singkong yang sudah cuci lalu diparut menggunakan pemarut.
· Adonan yaitu campuran tepung terigu 150 gr atau 100 gr atau 50 gr, telur 1 butir, gula 1 sendok makan, garam sendok teh, vanili secukupnya dan parutan singkong 50 gr atau 100 gr atau 150 gr dibuat lalu dicetak pada wadah.
· Kemudian adonan ditaburi jamur roti yaitu menggunakan merek fermipan 1 sendok makan.
· Kemudian diaduk lagi atau diuleni sehingga bibit roti atau jamur roti tercampur merata.
· Adonan ditunggu sampai mengembang 2 kali lipat dari ukuran sebelumnnya dengan waktu ± 2 jam.
· Adonan kemudian dituangkan ke dalam loyang atau tempat adonan yang akan dioven.
· Kemudian, pinggir adonan diisi pasta singkong yang tadi telah dibuat dan ditutup lagi dengan adonan.
· Adonan dioven dengan waktu 15-20 menit pada suhu 70 0 C.
· Setelah selesai dioven kemudian crust pizza pada bagian atas diberi pasta dan siap dihias dengan toppingnya.
5. Cara Membuat crust pizza dengan menggunakan singkong rebus (getuk).
· Singkong dikupas hingga bersih.
· Lalu di cuci dan direndam kemudian direbus selama 30 menit.
· Setelah matang, singkong dihaluskan menggunakan alat penghalus.
· Setelah halus singkong di campurkan susu, gula, fanili.
· Kemudian diaduk-aduk atau di uleni hingga campuran tersebut merata.
· Kemudian adonan di cetak ke dalam cetakan atau loyang.
· Pinggir dari cetakan di bentuk dan di isi dengan pasta yang sudah kita buat.
· Kemudian di oven dengan waktu 20-30 menit.
· Setelah matang, berbau harum, berubah warnanya lalu dihias dengan toping yang sudah di sediakan.
6. Cara membuat toping pizza
· Setelah crust pizza dioven, bahan-bahan pembuatan topping di siapkan.
· Nangka diiris kubus tipis kemudian ditaburkan di atas crust pizza.
· Stroberi diletakkan di beberapa bagian estetik yakni di tengah dan tiga bagian lain.
· Selada dipotong sedemikian hingga lalu ditaburkan di atas pizza
III. PEMBAHASAN
Pada pembuatan Vegs Pizza ini digunakan metode eksperimen yang selanjutnya hasil percobaan dapat dibandingkan dengan produk pizza di pasaran yang mana biasanya berbahan baku utama tepung terigu. Pada percobaan pembuatan Vegs Pizza ini dilakukan dua kali percobaan di mana yang pertama singkong dibuat menjadi semacam gethuk. Singkong murni (100% singkong) dibuat gethuk sebagai bahan baku crust pizza dengan cara direbus terlebih dahulu hingga matang lalu ditumbuk hingga halus kemudian dicampur dengan gula, vanili, dan susu agar berasa sesuai selera sehingga terbentuk semacam adonan. Adonan singkong tersebut dimasukkan ke dalam loyang. Setelah itu, pasta yang terbuat dari campuran singkong, susu, sirup dan air yang telah diblender, dituangkan di pinggir pizza sehingga membentuk semacam parit pasta yang kemudian ditutup crust pizza. Setelah itu adonan dioven dan ditunggu ± 30 menit sampai adonan tersebut mengembang dan beraroma.
Sementara itu, pada percobaan kedua, digunakan parutan singkong sebagai bahan baku utama dan tepung terigu sebagai bahan baku pelengkap. Daging singkong yang telah dicuci hingga bersih diparut kemudian parutannya dicampur dengan tepung terigu, telur, gula, garam, dan vanili dengan tangan hingga terbentuk adonan di mana penggunaan parutan singkong dan tepung terigu adalah sesuai perbandingan. Sehingga, pada percobaan kedua ini dilakukan 3 kali percobaan dengan perbedaan perbandingan massa parutan singkong dan tepung terigu sebagai bahan bakunya. Dari semua adonan dengan tiga perbandingan yang berbeda-beda tersebut masing-masing dibuat semacam parit berisi pasta singkong sebagaimana pada percobaan pertama pada pinggirannya ketika dituangkan ke dalam loyang yang kemudian ditutup lagi dengan adonan.
Hasil dari percobaan pertama adalah produk yang dihasilkan kurang bagus dikarenakan tekstur yang dihasilakn tidak cocok untuk karakter crust pizza, tekstur yang dihasilkan cenderung lembek, tidak mengembang dan rapuh. Sedangkan pada percobaan kedua, produk yang dihasilkan cocok untuk dijadikan crust pizza dikarenakan teksturnya tidak terlalu lembek, mengembang dan tidak rapuh. Akan tetapi, komposisi parutan singkong juga mempengaruhi di mana semakin banyak perbandingannya maka semakin didapat banyak kelebihan. Dari kedua peroduk tersebut terdapat perbedaaan kerapuhan dikarenakan penggunaan telur sebagai pengikat campuran adonan yang menentukan rapuh tidaknya produk yang dihasilkan. Selain itu, perbedaan pencampuran bibit roti yang mengakibatkan mengembangnya produk hasil crust pizza. Selanjutnya, mengenai singkong yang diletakkan pada oven terjadi pula penurunan kadar air diikuti dengan perubahan warna, aroma, dan tekstur. Warna singkong yang awalnya putih menjadi putih agak coklat. Warna coklat ini dapat disebabkan karena terjadinya berbagai reaksi pada singkong. Berbagai reaksi ini mungkin terjadi karena singkong tersebut mengandung gula dan protein yang diikuti dengan kehadiran O2 sehingga dapat memicu terjadinya warna coklat tersebut.
Perubahan warna dari putih hingga menjadi putih kecoklatan disebabkan oleh terdapatnya kandungan gula dan makromolekul protein dan oksigen akibat lingkungan di luar. Aroma pada singkong semakin lama menjadi semakin tercium wanginya. Hal ini dikarenakan pada singkong kandungan air yang menguap pada lubang oven ini lambat sehingga senyawa-senyawa yang volatil dapat membuat aroma dari singkong tercium setelah dikeluarkan dari oven. Tekstur dari singkong yang awalnya kering dan agak keras ini disebabkan masih adanya kandungan air di dalam singkong. Namun, lama-kelamaan kandungan air pun akan menguap keluar sehingga tekstur menjadi semakin kering. Namun, dengan adanya campuran tepung terigu, maka didapatkan tekstur yang tidak terlalu keras. Kondisi pengeringan pada oven yang ideal adalah dengan menggunakan suhu yang tidak terlalu tinggi dan waktu yang tidak terlalu sebentar serta meminimalisasikan terjadinya penguapan terhadap senyawa-senyawa yang terkandung didalamnya. Percobaan kedua dengan komposisi seimbang didapatkan produk yang lebih unggul, sehingga dilakukan langkah selanjutnya.
Variasi yang dilakukan dalam percobaan pembuatan crust pizza yaitu
Tabel. 1. Variasi
No. | Prosentase singkong | Prosentase Tepung terigu | Hasil percobaan |
A | 25 % | 75 % | Berhasil |
B | 50 % | 50 % | Berhasil |
C | 75 % | 25 % | Berhasil |
Tabel. 2. Penilaian
Penilaian | A | B | C |
Tekstur | 5 | 6 | 7 |
Rasa | 7 | 7 | 7 |
Aroma | 5 | 5 | 6 |
Efisiensi | 2 | 3 | 8 |
Harga ekonomis | 2 | 3 | 10 |
Jumlah | 21 | 24 | 38 |
*penilayan dengan 10 orang penguji.
Dari penilaian di atas dapat diketahui bahwa crust pizza yang dipilih adalah dengan ketentuan variasi singkong 75% dan tepung terigu 25%. Sebagai produk Vegs Pizza dipilih parutan singkong dengan tepung terigu dengan perbandingan 3:1 atau 75% : 25% di mana tepung terigu hanyalah sebagai penambah adonan agar tidak terlalu keras.
Gb.1. Kulit Pizza
Setelah dihasilkan crust pizza, proses selanjutnya yaitu pembuatan topping dengan menggunakan nangka dan selada yang ditaburkan sesuai selara dengan dibubuhi stoberi pada bagian-bagian estetika yakni bagian tengah dan tiga bagian lain. Sebelum pemberian topping, terlebih dahulu pizza diolesi dengan pasta singkong sehingga topping bisa menempel dan sebagai penambah rasa.
Gb.2.Toping
(sumber)
Proses selanjutnya adalah proses pengemasan dari produk unggulan berupa Vegs Pizza tersebut. Pengemasannya menggunakan kertas minyak sebagai alas dan penutup atas kemudian dibungkus dengan kardus pizza dengan desain eksklusif a la Vegs Pizza.
Pizza biasa memiliki kandungan gizi yang baik untuk tubuh. Secara umum, kandungan gizi pizza dipengaruhi oleh adonan roti dasarnya, yang familiar disebut crust. Hampir 90 persen dari kandungan pizza adalah adonan crust. Kandungan topping di atasnya pun bervariasi tergantung jenis pizza. Hal tersebutlah yang menyebabkan komposisi gizi piza sangat beragam satu sama lain. Sumber karbohidrat utama pada pizza adalah tepung, sedangkan proteinnya berasal dari daging atau seafood. Sumber utama lemak pada pizza adalah keju. Kandungan karbohidratnya yang cukup tinggi memungkinkan pizza dapat digunakan sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat harian. Saus pizza mengandung banyak likopen, yaitu sejenis karotenoid yang ditemukan berkadar tinggi di pembuluh darah dan prostat pria dengan risiko kanker prostat yang rendah. Taburan keju di atasnya memberikan asupan kalsium yang cukup untuk membantu tulang yang kuat, menurunkan tekanan darah, dan menghambat kanker usus besar. Tambahan berbagai topping di atasnya juga membuat pizza menjadi semakin bervariasi dengan kandungan gizi yang beragam. Mineral yang banyak terkandung pada pizza adalah kalsium, besi, magnesium, fosfor, kalium, natrlum, seng, tembaga, dan mangan. Sementara vitamin yang cukup banyak terkandung pada pizza adalah vitamin A, C, B1, B2, B6, B12, niacin, dan asam folat. Kandungan kalori pizza biasa terhitung cukup besar. Namun, pizza mengandung kurang lebih 2000 kalori dan 60 gram lemak jenuh (ukuran supreme), sehingga tidak baik untuk kesehatan terutama bagi orang berkolesterol tinggi dan bagi para vegetarian.
Sementara itu, dengan adanya Vegs Pizza, maka diharapkan konsumen tidak akan takut lagi dalam mengkonsumsi pizza karena Vegs Pizza ini terbuat dari bahan-bahan pilihan yang tidak mengandung zat-zat yang buruk bagi kesehatan. Berikut adalah kandungan nutrisi berbagai bahan utama dan tambahan dalam pembuatan Vegs Pizza.
Singkong sebagai bahan utama pembuatan Vegs Pizza diketahui bahwa mengandung 0 % kolesterol, sehingga Vegs Pizza baik digunakan bagi penderita kolesterol tinggi. Bahan tambahan yang ditaburkan sebagai topping adalah selada, stroberi, dan nangka.
Dengan penjabaran di atas maka didapatkan nilai gizi vegetarian pizza per 100 gram dan di bandingkan dengan pizza yang di basaran adalah sebagai berikut :
Nutrisi | Vegs Pizza | Pizza Pasar |
Kadar Energi kkal | | 255 |
Vitamin C mg | | 2,30 |
Protein g | | 14,3 |
Thiamin mg | | 0,19 |
Karbohidrat g | | 27,9 |
Riboflavin mg | | 0,33 |
Kalsium mg | | 91 |
Niasin mg | | 4,29 |
Besi mg | | 1,32 |
Vitamin B6 mg | | 0,08 |
Magnesium mg | | 12 |
Folat mg | | 0,033 |
Fosfor mg | | 106 |
Vitamin B12 mg | | 0,0026 |
Kalium mg | | 215 |
Retinol mg | | 0,065 |
Natrium mg | | 376 |
Seng mg | | 0,73 |
Kolesterol mg | | 20 |
Tembaga mg | | 0,09 |
Mangan mg | | 0,14 |
Lemak : | | |
Lemak jenuh g | | 3,0 |
tak jenuh g | | 4,42 |
Selenium mg | | 18,40 |
tak jenuh ganda g | | 9,8 |
Total Lemak g | | 1,64 |
INFORMASI NILAI GIZI |
PERBANDINGAN NILAI GIZI VEGS PIZZA dan PIZZA DI PASARAN |
PER 100 GRAM |
Dari 100 gram pizza akan diperoleh 255 kkal energi; |
Dari 100 gram vegs pizza dan pizza yang berada di pasaran bisa di ketahui perbandingan gizinya. akan diperoleh 255 kkal energi; 27,9 g karbohidrat; 14,3 g protein; serta 9,8 g lemak total. Komposisi lemak pads 100 gram pizza terdiri dari 3,15 g lemak jenuh; 4,42 g lemak tak jenuh tunggal; serta 1,64 g lemak tak jenuh ganda.
Bahan tambahan yang digunakan untuk membuat toping yaitu sayur sayuran dan buah-buahan. Selada (Lactuca sativa) jika dilihat sepintas bentuknya seperti lobak yang berdaun kembang. Selada merupakan tanaman paling populer di antara tanaman salad lainnya. Kandungan nutrisi setiap 1 pohon selada adalah kalsium 308 mg, fosfor 113 mg, besi 6,4 mg, natrium 41 mg, kalium 1,198 mg, vitamin A 8.620 IU, niacin 1,8 mg, vitamin C 82 mg, magnesium 7 mg, dan zinc 1 mg. Dengan kaya akan nutrisi, selada dapat melindungi paru, mencegah kanker dan stroke, memelihara hati, serta mengatasi anemia dan bronkitis oleh karena itu digunakan sebagai topping Vegs Pizza.
Bahan tambahan selanjutnya adalah Stroberi atau tepatnya stroberi kebun (juga dikenal dengan nama arbei, dari bahasa Belanda aardbei) adalah sebuah varietas stroberi yang paling banyak dikenal di dunia. Seperti spesies lain dalam genus Fragaria (stroberi), buah ini berada dalam keluarga Rosaceae. Secara umum buah ini bukanlah buah, melainkan buah palsu, artinya daging buahnya tidak berasal dari ovari tanaman (achenium) tapi dari bagian bawah.
Karbohidrat | g | 9,80 |
protein; | g | 27,9 |
lemak total | g | 14,3 |
Bagian yang dapat dimakan dari buah stroberi mencapai 96% dengan kandungan gizi per 100 gram buah adalah Air, 92 g; energi 30 Kkal; protein 0,6 g; lemak (total) 0,4 g; karbohidrat 7 g; serat 0,5 g; abu 0,4 g; kalsium 14 mg; besi 0,4 mg; magnesium 10 mg; fosfor 19 mg; kalium 166 mg; natrium 1 mg; Zn, Cu, dan Mn < 0,5mg; Vitamin C 56,7 mg; lemak jenuh 0,02 mg; lemak tidak jenuh monolipid 0,052 mg; lemak tidak jenuh polilipid 0,186 mg; kolesterol 0; fitosterol 12 mg; dan asam amino 522 mg(sitasi,2009).
Selanjutnya adalah nangka yang mana pohon nangka termasuk ke dalam suku Moraceae; nama ilmiahnya adalah Artocarpus heterophyllus. Dalam bahasa Inggris, nangka dikenal sebagai jackfruit. Buah nangka mengandung banyak albuminoid dan karbohidrat.
Keunggulan dari Vegs Pizza dibandingakan pizza yang beredar di pasaran adalah harganya lebih terjangkau karena menggunakan bahan utama singkong serta bahan tambahan seperti selada, stroberi, dan nangka yang memiliki kandungan vitamin tinggi, non-kolestrol walaupun kandungan proteinnya lebih rendah, kaya akan serat, tekstur dan aroma yang menarik, dan kandungan karbohidratnya lebih banyak. Dengan pengemasan yang dibuat semenarik mungkin, maka Vegs Pizza semakin memiliki kelebihan lebih dibandingkan pizza pada umumnya.
IV. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung singkong sebagai bahan baku pembuatan pizza yakni Vegs Pizza dengan prosentase 75% dan tepung terigu sebesar 25% atau dengan perbandingan 3 : 1 memiliki lebih banyak kelebihan dalam hal tekstur, rasa, aroma, efisiensi, harga yang lebih ekonomis, dan kandungan gizi dengan non-kolesterol walaupun kandunggan proteinnya lebih rendah dari pada pizza yang biasa yang biasa beredar di pasaran dengan bahan tepung terigu.
V. DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2008. Diakses tanggal 24-03-2011 http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/ipb/Cara%20pembuatan%20tepung%20singkong.pdf.
Novi, 2006. Di akses tanggal 20-03-2011 http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-novidyahfi-5257-1-bab1.pdf.
kurang :
trus kurang nilai gizi vegs pizza yg di tabel.
perbandingan gizi vegs pizza ma pizza pasaran di komentari tentang kandungannya lebih besar mana trus membuktikan aman untuk kolestrol tapi bukan tabelnya
dapus
sitasi
edit lagi tulisan (baca) di sesuain ma template pa afan
Nilai gizi dari vegs pizzanya kok nggak ada? 255 kkal itu nilai kalori pada pizza pasar?
BalasHapus